Peran Agama dalam Lingkungan

 Dalam sebuah kepemilikan agama merupakan hal yang diwajibkan bagi seluruh orang di Indonesia akan tetapi dalam pemilihan agama yang akan dianutnya itu dibebaskan untuk

memilih pada setiap individunya. Agama di Indonesia dibagi itu dibagi menjadi 6 yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu. 


A. Definisi Agama 

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatana kehidupan. Banyak agama memiliki mitologi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup yang menjelaskan asal-usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.


Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktik agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari kebudayaan manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.


Adapun definisi agama menurut para ahli : 

1.Pengertian Agama Menurut KBBI: Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan/kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia lainnya.

2.Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.Sedangkan menurut Bahrun Rangkuti, seorang muslim cendekiawan sekaligus seorang linguis, mengatakan bahwa definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta; a-ga-ma. A (panjang) artinya adalah cara, jalan, The Way, dan gama adalah bahasa Indo Germania; bahasa Inggris Togo artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan kepada Tuhan.

3.Pengertian Agama Menurut Anthony F.C. Wallace: Agama sebagai seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi lewat mitos dan menggerakkan kekuatan supernatural dengan maksud untuk mencapai terjadinya perubahan keadaan pada manusia dan semesta.

4.Pengertian Agama Menurut Parsons & Bellah: Agama adalah tingkat yang paling tinggi dan paling umum dari budaya manusia.

5.Pengertian Agama Menurut Luckmann: Agama adalah kemampuan organisme manusia untuk mengangkat alam biologisnya melalui pembentukan alam-alam makna yang objektig, memiliki daya ikat moral dan serba meliputi.


B. Peran Agama didalam Masyarakat

Peran agama di Indonesia itu sangat penting karena dijadikan sebagai pedoman dalam berperilaku dan bertindak dalam suatu hal. Kemudian, di Indonesia itu semua agama hidup saling berdampingan antara satu sama lain sehingga antara setiap umat beragama harus saling menghargai dan menghormati. Jika hal tersebut dilakukan maka semua umat beragama saling rukun aman dan tentram.


Secara lebih terperinci, pentingnya peran agama dalam kehidupan manusia dapat dipahami dalam poin-poin berikut: 

1.Agama menghidupkan nilai luhur moralitas. Diturunkannya agama kepada manusia mempunyai agenda menghidupkan moralitas dalam rangka mengatur kehidupan manusia. Agama sangat mendukung nilai luhur yang menyeru kepada prinsip kebaikan, seperti keadilan, kejujuran, toleransi, dan tolong-menolong. Dalam proses kehidupan yang dijalani manusia, agama sangat mendukung untuk tindakan kebaikan. Artinya, agama tidak hanya memberikan nilai-nilai yang bersifat moralitas, namun juga menjadikannya sebagai fondasi keyakinan. Agama mensyarakatkan moralitas sebagai bagian iman secara keseluruhan. Tak hanya moralitas yang ditekankan agama bersifat mengikat kepada setiap penganutnya.

2.Agama memberi kekuatan dalam menanggung penderitaan hidup. Agama menghidupkan kekuatan dalam diri manusia untuk mampu menghadapi pelbagai penderitaan hidup dan berperan sebagai benteng kokoh yang melindunginya dari serangan keputusasaan dan hilangnya harapan. Berkat keimanan yang kuat dan keyakinan bahwa Allah pasti memberi pertolongan, setiap masalah yang muncul dan setiap jalan buntu yang ditemui dalam kehidupannya dapat dipecahkan dan diatasi. Alhasil, ia akan mampu menghindar dari rongrongan keputusasaan dan kesia-siaan.

3.Agama menjadi pegangan dan pedoman hidup. Al-qur’an merupakan pedoman hidup yang tidak pernah berubah setiap zaman. Meskipun terdapat berbagai perbedaan tafsiran dalam memahaminya, namun tidak pernah ada perubahan dalam kitab suci yang diyakini kebenarannya tersebut. Pada faktanya, manusia tidak dapat hidup tanpa adanya pegangan atau pedoman yang menjadi acuan dalam hidup. Karenya, ia akan cenderung berusaha mengisi hidupnya dengan cara dan jenis pedoman hidup apapun, meski pedoman tersebut beserta nilai-nilai yang dikandungnya itu keliru dan menyesatkan. Pada saat itu, kehidupan intelektualnya tidak diisi dengan keyakinan yang masuk akal dan ajaran yang sehat. Dalam keadaan demikian, agama dapat menjadi pegangan hidup dan intelektual dengan ajaran yang sehat dan mampu menyelamatkan seseorang dari dorongan kecenderungan ke arah kesia-siaan dalam menjalani kehidupan.

4.Agama mendorong kemajuan ilmu pengetahuan. Selain memberikan pedoman hidup yang bersifat spiritual, agama juga mendorong kemajuan ilmu pengetahuan. Keyakinan agama mengajarkan kepada manusia bahwa pengetahuan tak terbatas merupakan sumber dari keteraturan alam yang berlaku di jagat raya ini (yang menjadi dasar dari teori ilmu pengetahuan), yang diibaratkan sebagai sebuah buku mahabesar yang dikarang seorang sarjana yang sangat cerdas. Setiap halamannya yang berisi serangkaian paragraf dan kalimat, mengandungi cahaya kebenaran yang mendorong kita untuk mempelajari dan merenungkannya.


C. Kehidupan beragama di lingkungan sekitar, peran agama dalam mengatur kehidupan bermasyarakat dilingkungan sekitar, dan fungsi agama dalam menyatukan masyrakat majemuk

Dalam lingkungan sekitar saya cukup baik, antara satu agama dengan agama yang lain saling hidup berdampingan. Karena kita sebagai umat beragama saling menghargai satu sama lain sehingga tidak adanya terjadinya adanya gesekan masalah pada setiap agamanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Audit Teknologi Informasi (T3)

Audit Teknologi Informasi (T1)

MANAJEMEN