CONTOH SKENARIO FILM PENDEK

Skenario Film Pendek


Sekolah dan Mencapai Impian


Tokoh :

1.      Randi seorang anak berusia 17 tahun

2.      Ibu Randi

3.      Ayah Randi

4.      Ilham

5.      Pak Yatno

 

Sinopsis :

Randi merupakan seorang anak yang mempunyai harapan tinggi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMK meskipun ia tinggal di sebuah desa. Faktor ekonomi keluarga yang serba kekurangan membuat Randi harus ikut bekerja menjadi buruh tani dan serabutan.

Suatu pagi saat Randi bekerja di sawah, ia melihat segerombolan pelajar berseragam lengkap hendak berangkat ke sekolah. Seketika itu, Randi berkhayal kapan ia bisa bersekolah seperti anak-anak tersebut.

Pada suatu sore ketika Randi akan pulang dari sawah, terlihat sekelompok orang berjalan berlawanan arah sambil membawa peralatan pertanian. Randi penasaran dan terus bertanya-tanya dalam hati.

Saat berpapasan dengan mereka, Randi justru di ajak bergabung. Ternyata mereka hendak menuju ke sekolah terbuka. Untuk masyarakat tanpa batasan umur dan gratis. Pembelajaran di sekolah terbuka dilakukan sebanyak 3 kali seminggu yaitu pada sore hari.

Akhirnya Randi ikut bergabung bersama sekolah terbuka hingga akhirnya ia bisa berkuliah dan meraih cita-citanya selama ini.

Skenario :

1.      Di halaman rumah saat pagi hari

Ayah Randi sedang menyiapkan peralatan untuk dibawa ke sawah. 

2.      Di sawah pada pagi hari

Randi membantu ayahnya bekerja di sawah lalu ia melihat segerombolan orang hendak pergi ke sekolah terbuka


Naskah :

Randi dan Ayahnya bersiap berangkat ke sawah

Ibu: Hati-hati ya nak….

Randi: Iya bu (sambil bersalaman)

Randi dan ayahnya pergi ke sawah dan sesampainya di sawah, Randi langsung membantu ayahnya. Terlihat anak-anak berseragam mulai berangkat ke sekolah.

Randi: (Terdiam dan berkhayal sedang bersekolah dan bermain bersama teman-temannya)

Ayah: (Menepuk bahu Randi)

Randi: (Terkejut)

Ayah: Nak, Ayah percaya kelak kamu pasti bisa seperti mereka nanti.

Randi: Nanti itu kapan yah? (Dengan suara keras)

Ayah: Ada waktunya selama kamu punya kemauan.

Randi: Iya Ayah. Yasudah, Randi pulang dulu ya Yah.

Sepulang dari sawah, Randi bertemu dengan segerombolan orang yang membawa peralatan pertanian dengan arah berlawanan. Randi heran dan bertanya kepada salah satu warga.

Randi: Maaf Pak, warga itu mau pergi kemana ya? (Sambil terkaget karena mereka juga membawa alat tulis)

Pak Yatno: Mereka itu mau pergi ke sekolah.

Dalam rombongan itu ada seorang teman Randi bernama Ilham.

Ilham: Randi, Ran, ayo ikut ke sekolah!

Randi: Tidak ah, aku kan gak punya uang untuk membayar sekolah.

Ilham: Tidak apa-apa. Kami pun juga tidak memiliki uang.

Ilham mengajak Randi pergi ke sekolah secara bersama-sama saat itu juga. Setibanya di sekolah, Ilham menjelaskan kepada Randi.

Ilham: Randi, sekolah ini adalah sekolah terbuka untuk semua siswa tanpa batasan umur. Sekolah ini juga layak seperti sekolah umum. Semua biaya disini gratis dan akan mendapat alat tulis tanpa harus membayar. Siswa yang lulus juga akan memperoleh sertifikat. Jadi, kamu tidka perlu memikirkan biaya untuk membayar sekolahnya.

Randi: Ohh, begitu ya. Kalau ikut sekolah gratis ini pasti aku bisa mencapai ciat-citaku nanti.

Ilham: Ayo Randi, kita sama – sama menggapai cita – cita kita ya

Randi: Iya Ilham, kita harus rajin juga belajarnya memanfaatkan sekolah gratis ini supaya kita dapat memperbaiki kehidupan kita

3 Tahun kemudian, akhirnya Randi sudah lulus dari sekolah terbuka. Lalu ia melanjutkan pendidikan di bangku kuliah di salah satu universitas negeri didaerahnya. Sejak saat itulah impiannya untuk bersekolah akhirnya tercapai.

Ayah: Nak, akhirnya kamu dapat lulus di sekolah terbuka tersebut, inilah yang dimaksud ayah waktu itu

 

Randi: Iya yah …. Terima kasih sudah memberikan Randi motivasi ya, yah

 

Ayah: Sama – sama anakku ….

 

Ibu: Belajar dikuliah yang rajin ya nak, supaya kelak kamu mendapat pekerjaan yang layak dan dapat membanggakan ayah dan ibu.

 

Randi: Baik ayah ibu, Randi sayang kepada kalian dan Randi akan buktikan akan mendapat pekerjaan yang layak.

Akhirnya Randi, Ayah, dan Ibu berpelukan.

 

Tamat


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Audit Teknologi Informasi (T3)

Audit Teknologi Informasi (T1)

MANAJEMEN